beritaparlemen.id – Anies Baswedan tidak berhasil mendapatkan dukungan dari PDI-P dan PKB untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024. Meskipun Anies telah melakukan pendekatan intensif dengan PDI-P, harapannya kandas ketika partai tersebut memutuskan untuk tidak memberikan dukungan.
Situasinya semakin sulit setelah Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, dalam pidatonya di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Kamis (22/8/2024), menyatakan bahwa partainya tidak akan mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
“Saya bingung, sekarang kita dicari-cari dukungannya. Kamu ke mana ya kemarin sore?” ujar Megawati, mengisyaratkan ketidaksiapan partainya untuk mengusung Anies.
Meski demikian, Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, sempat menyebut bahwa peluang kerja sama masih terbuka jika syarat-syarat tertentu terpenuhi.
Namun, sinyal resistensi dari sejumlah elite PDI-P, termasuk Wasekjen Adian Napitupulu dan Ganjar Pranowo, menunjukkan bahwa dukungan untuk Anies sangat kecil.
Anies tetap berusaha dengan terus melakukan pendekatan, termasuk berkunjung ke Kantor DPD PDI-P DKI Jakarta pada Sabtu (24/8/2024). Meski telah beberapa kali bertemu dan berdiskusi, upaya Anies tetap tidak membuahkan hasil.
Pada Senin (26/8/2024), Anies hadir di Kantor DPP PDI-P saat Megawati mengumumkan rekomendasi dukungan untuk bakal calon kepala daerah, namun namanya tak disebutkan. Akhirnya, pada Rabu (28/8/2024), PDI-P resmi mengusung Pramono Anung dan Rano Karno sebagai calon mereka di Pilkada DKI Jakarta.
Tak hanya PDI-P, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga menutup pintu untuk Anies. Meski sempat beredar kabar dan poster yang menduetkan Anies dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, menampik rumor tersebut.
PKB menegaskan komitmennya untuk mendukung pasangan Ridwan Kamil dan Suswono bersama Gerindra dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. “Ada yang berharap begitu, tapi kami tidak menanggapi,” kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Dengan PKB dan PDI-P yang menutup peluang dukungan, Anies Baswedan kini harus mencari strategi baru untuk tetap berpartisipasi dalam kontestasi politik Pilkada DKI Jakarta 2024.