BERITAPARLEMEN.ID – CIANJUR – Anggota DPRD Kabupaten Cianjur dari Fraksi Demokrat dan Fraksi PAN meminta agar proyek geothermal ditunda, mengingat proyek tersebut masih mendapat penolakan dari masyarakat.
Permintaan ini muncul setelah audiensi antara pegiat lingkungan dari Yayasan Suryakancana dan Yayasan Kadaka dengan para wakil rakyat di DPRD Kabupaten Cianjur.
Ketua Fraksi Demokrat, Farhan Faturohman, menegaskan bahwa proyek geothermal di Cianjur seharusnya ditunda. Menurutnya, ada beberapa aspek penting yang perlu dipertimbangkan terlebih dahulu.
“Kami meminta penundaan karena Partai Demokrat berpihak pada rakyat. Proyek ini harus ditunda sampai situasi lebih kondusif, karena rapat dengan masyarakat dan organisasi lingkungan menunjukkan adanya penolakan terhadap proyek geothermal,” ujar Farhan.
Ia menjelaskan bahwa penolakan masyarakat didasari kekhawatiran terhadap dampak yang mungkin muncul dari proyek tersebut, seperti perubahan sosial dan ekonomi.
“Dampak negatifnya bisa berupa perubahan sosial budaya, seperti peralihan mata pencaharian dari petani menjadi pekerja, serta dampak terhadap ekonomi lokal,” jelasnya.
Namun, Farhan juga mengakui bahwa proyek geothermal ini penting untuk kemajuan Kabupaten Cianjur. “Untuk kemajuan daerah, pembangunan geothermal tetap harus dilakukan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PAN, Hendi Mulyana, berharap perusahaan dan pihak terkait memperhatikan kepentingan masyarakat.
“Kekhawatiran masyarakat terhadap dampak geothermal, seperti gempa atau kerusakan ekosistem, harus dijawab dengan data kajian yang jelas dan disampaikan secara transparan kepada masyarakat,” ujar Hendi.












