Parlemen

Darurat DBD, DPRD Jawa Timur Serukan Aksi Sosial dan Vaksinasi Massal

×

Darurat DBD, DPRD Jawa Timur Serukan Aksi Sosial dan Vaksinasi Massal

Sebarkan artikel ini
Darurat DBD, DPRD Jawa Timur Serukan Aksi Sosial dan Vaksinasi Massal
Doc. Foto: dprd.jatimprov.go.id

 

beritaparlemen.id – Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, Jawa Timur mencatatkan 6.642 kasus demam berdarah dengue (DBD) dengan 65 kematian.

Provinsi ini menempati peringkat ketiga dengan jumlah kasus tertinggi di Indonesia, setelah Jawa Barat dan Kalimantan Barat.

Benjamin Kristianto, anggota komisi E DPRD Jawa Timur, memberikan respons terhadap lonjakan kasus DBD tersebut dengan meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk segera mengambil tindakan lanjutan guna menurunkan angka kejadian penyakit tersebut.

Dalam pandangannya, Benjamin Kristianto menekankan pentingnya Pemprov Jatim meningkatkan sosialisasi mengenai 3M Plus (menguras, menutup, mendaur ulang, dan melindungi dari gigitan nyamuk), serta melakukan vaksinasi dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

“Pentingnya vaksinasi dan 3M Plus dalam pencegahan DBD perlu disadari. Itu akan lebih efektif daripada pengobatan pasien DBD yang memerlukan biaya besar,” ujarnya pada 22 Maret 2024.

BACA JUGA:  DPR Targetkan KUHAP Baru Berlaku Awal 2026

Dia juga menyoroti dampak finansial dari penanganan penyakit DBD, mengingat total klaim BPJS dari pasien DBD mencapai Rp40 triliun setiap tahunnya. Oleh karena itu, dia berpendapat bahwa alokasi anggaran untuk pencegahan dan vaksinasi akan lebih efisien daripada untuk pengobatan pasien yang sudah terjangkit.

Benjamin Kristianto, Ketua Kesira Jatim, menjelaskan bahwa demam berdarah merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya, namun membutuhkan pemahaman yang baik dari masyarakat terkait penanganannya.

Dia menekankan pentingnya deteksi dini gejala DBD, yang pada awalnya hanya ditandai dengan demam tinggi dan pegal. Pada tahap selanjutnya, akan terjadi pendarahan yang mengkhawatirkan.

Oleh karena itu, kesadaran masyarakat akan gejala awal DBD sangat penting agar penderita dapat ditangani sebelum memasuki tahap yang lebih berbahaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!