Aspirasi

DPR Dorong Substitusi Impor Sektor Pangan

×

DPR Dorong Substitusi Impor Sektor Pangan

Sebarkan artikel ini
DPR Dorong Substitusi Impor Sektor Pangan
Doc. Foto: ANTARA

BERITAPARLEMEN.ID – JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR RI dari Daerah Pemilihan NTB 1 Pulau Sumbawa, Johan Rosihan, menilai kebijakan tarif impor tinggi yang diterapkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sejak awal April 2025, merupakan momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kemandirian produk lokal.

Menurut Johan, meskipun kebijakan tersebut bisa mengganggu stabilitas pangan nasional terutama karena ketergantungan Indonesia pada sejumlah komoditas impor dari AS seperti kedelai dan jagung, situasi ini justru harus dimanfaatkan sebagai dorongan untuk mereformasi sistem pangan dalam negeri.

“Ini waktu yang tepat untuk membenahi sektor pangan dari hulu ke hilir. Jangan biarkan kesempatan ini terlewat begitu saja. Kita harus mendorong pangan lokal menjadi raja di negeri sendiri,” ujar Johan saat masa reses di Sumbawa, NTB, Sabtu (5/4/2024).

Ia menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan dukungan konkret, mulai dari insentif bagi petani dan pelaku UMKM, perluasan lahan pertanian, hingga investasi di bidang riset dan teknologi pertanian.

Johan juga mendorong percepatan program substitusi impor, khususnya bahan baku industri makanan yang masih sangat tergantung pada pasokan luar negeri.

BACA JUGA:  Jejak Politik Willy Aditya, Dari Nasional Demokrat ke DPR

“Kita tidak boleh hanya bersikap reaktif saat tekanan datang dari luar. Harus ada strategi jangka panjang demi mewujudkan kedaulatan pangan. NTB sendiri punya potensi besar dalam komoditas seperti padi, jagung, sorgum, hingga sektor peternakan dan perikanan,” jelasnya.

Selain aspek produksi, Johan menilai bahwa penguatan cadangan pangan nasional serta akses pasar yang lebih luas untuk produk lokal harus menjadi prioritas.

Ia menekankan bahwa perlindungan terhadap petani dan nelayan lokal merupakan bagian integral dari strategi ketahanan nasional, terutama di tengah ketidakpastian global.

“Kita tak bisa terus menggantungkan diri pada pasar internasional. Saatnya pemerintah tampil lebih tegas dan hadir untuk membela produk dalam negeri serta kesejahteraan petani,” tegas Johan.

Meskipun kebijakan tarif AS memicu pelemahan nilai tukar rupiah dan peningkatan biaya impor yang memengaruhi sektor strategis seperti pangan, Johan berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret. Ia juga mendorong masyarakat untuk mulai beralih ke konsumsi produk lokal sebagai bagian dari penguatan ekonomi nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!