BERITAPARLEMEN.ID – JAKARTA – Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menyampaikan apresiasinya terhadap arah reformasi bantuan sosial (bansos) yang tengah dijalankan pemerintah.
Ia menilai, kebijakan terbaru dalam penyaluran bansos telah berada pada jalur yang tepat dan lebih solutif dalam mengatasi kemiskinan struktural di Indonesia.
Dalam keterangannya dari Jakarta, Kamis (10/4/2025), Fikri menyoroti perubahan skema dari Bantuan Langsung Tunai (BLT) menuju pendekatan pemberdayaan masyarakat. Ia juga menilai penggunaan sistem data tunggal sebagai langkah maju dalam perbaikan tata kelola.
“Model pemberdayaan ini diharapkan bisa lebih efektif dalam mengurangi kemiskinan sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita,” ujar politisi yang akrab disapa Fikri itu.
Selain itu, Fikri menilai inisiatif pemerintah yang mengarahkan bansos untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti melalui Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan pembangunan Sekolah Rakyat, sebagai langkah strategis. Pemerintah bahkan menargetkan pembangunan 200 Sekolah Rakyat baru sepanjang tahun ini.
“Bantuan sosial seharusnya bukan hanya soal memberi, tapi mendorong masyarakat menjadi lebih mandiri. Maka MBG dan Sekolah Rakyat menjadi penting untuk memperkuat kelompok rentan,” jelasnya.
Fikri optimistis, jika dikelola dengan baik, program-program ini akan menciptakan dampak positif jangka panjang terhadap kesejahteraan masyarakat dan memperkuat transparansi serta akurasi penyaluran bantuan sosial.
Di sisi lain, ia juga menanggapi dinamika global, terutama kebijakan tarif impor sebesar 32 persen yang diberlakukan oleh Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump.
Menurutnya, langkah pemerintah Indonesia yang menunjuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto untuk melakukan lobi ke AS merupakan bentuk respons yang cepat dan tepat.
“Industri seperti garmen dan alas kaki mungkin akan terdampak signifikan. Karena itu, upaya pemerintah mencari pasar baru seperti di kawasan Afrika patut didukung agar ekspor kita tidak terlalu bergantung pada Amerika,” pungkas Fikri.