BERITAPARLEMEN.ID – JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo, meminta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk tidak memberi toleransi kepada oknum anggota polisi yang merusak citra Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Rudianto menegaskan agar tidak terulang lagi insiden polisi tembak polisi seperti yang terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat, di mana polisi yang berusaha menegakkan hukum justru menjadi korban, sementara oknum polisi yang menembak diduga melindungi pelaku kejahatan.
“Ini bisa terjadi di banyak tempat di Indonesia. Ada polisi yang baik dan ingin menegakkan hukum, tapi ada juga oknum yang membekingi kejahatan,” ujar Rudianto, yang dihubungi di Jakarta, Sabtu (23/11/2024).
Dia menambahkan bahwa citra Polri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat harus tetap dijaga, dan tidak dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Rudianto juga menyayangkan jika kejadian tersebut diduga terkait dengan masalah kejahatan sumber daya alam.
Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan bahwa penegakan hukum terhadap kejahatan sumber daya alam adalah bagian dari upaya untuk mensejahterakan rakyat.
Oleh karena itu, polisi yang berusaha memberantas kejahatan di sektor ini harus mendapatkan perlindungan dan dukungan penuh dari institusi Polri. “Ini seperti cerita dalam film, tapi kenyataannya terjadi di Indonesia, polisi ditembak oleh polisi di kantor polisi,” tambahnya.
Rudianto mengungkapkan bahwa pada Senin (25/11), dia bersama anggota Komisi III DPR RI lainnya akan berkunjung ke Sumatera Barat untuk mengecek kasus tersebut dan menyelidiki dugaan adanya kejahatan sumber daya alam yang menjadi latar belakang insiden polisi tembak polisi itu.
“Saya akan memeriksa siapa yang membekingi dan apa motifnya, tapi kami tidak ingin mendahului proses pemeriksaan,” katanya.