Kilas Peristiwa

DPRD Desak Pemkot Bandung Cermati Jam Masuk Sekolah dan Perkantoran

×

DPRD Desak Pemkot Bandung Cermati Jam Masuk Sekolah dan Perkantoran

Sebarkan artikel ini
DPRD Desak Pemkot Bandung Cermati Jam Masuk Sekolah dan Perkantoran
Doc. Foto: RRI

BERITAPARLEMEN.ID – BANDUNG – DPRD Kota Bandung meminta Pemkot Bandung untuk mempertimbangkan pengaturan jam operasional di sektor pendidikan, perkantoran, dan transportasi barang guna mengurangi kemacetan.

Dengan adanya regulasi ini, jam masuk kerja di dua sektor tersebut dan untuk angkutan barang akan diatur, sehingga di jam-jam sibuk, jumlah kendaraan di beberapa ruas jalan Kota Bandung dapat berkurang.

Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung, Andri Rusmana, menyatakan bahwa pengaturan jam sekolah dan jam kerja perlu dilakukan melalui kajian akademis yang menyeluruh, sesuai dengan kondisi di lapangan, agar langkah-langkah yang diambil mendekati hasil yang diharapkan.

“Perlu ada jeda antara jam masuk sekolah, ASN, dan swasta yang signifikan, misalnya dua jam, sehingga volume kendaraan di jalan dapat berkurang secara signifikan,” ungkap Andri, Selasa (22/10/2024).

Dalam upaya mengatasi kemacetan, pihaknya menyarankan Pemkot Bandung untuk mengambil langkah drastis, seperti menyediakan sepeda gratis untuk siswa, ASN, dan pegawai swasta di Kota Bandung.

“Dengan langkah ini, jelas siapa saja yang menggunakannya untuk pergi dari rumah ke sekolah atau tempat kerja,” katanya.

BACA JUGA:  DPRD Jabar Sosialisasikan Perda Perlindungan Anak di Cirebon

Dia menambahkan, pemerintah harus menyediakan setidaknya 500 sepeda yang dapat digunakan secara gratis oleh warga untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

“Misalnya, jika sepeda dihargai Rp1 juta, totalnya menjadi Rp500 juta, dan perawatan mungkin sekitar Rp100 juta. Setiap tahun, totalnya mungkin Rp600 juta. Dari sudut pandang APBD, itu angka yang kecil, tetapi manfaatnya sangat besar bagi Kota Bandung,” ujar Andri.

Di sisi lain, dia mengapresiasi upaya pemerintah dalam mengatasi kemacetan, meskipun hasilnya belum menunjukkan perbaikan yang signifikan meski sudah dilakukan berkali-kali.

Mengenai aturan jam masuk sekolah, dia mengingatkan bahwa sebelumnya ada bus sekolah gratis, namun seiring waktu dan perubahan peraturan, seperti penerapan sistem zonasi, kebijakan tersebut tidak memberikan hasil yang diharapkan.

“Ini menunjukkan bahwa sistem zonasi sekolah kurang efektif dalam menekan kemacetan, ada kesalahan dalam kajiannya,” ujarnya.

Andri menilai, meningkatnya kepemilikan kendaraan baru menjadi salah satu masalah utama dan penyebab kemacetan di Kota Bandung.

“Maka, cita-cita kita adalah mengintegrasikan kendaraan umum dengan fasilitas perkantoran dan sekolah yang ada di Kota Bandung,” tutup Andri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!