beritaparlemen.id – Petugas pemadam kebakaran Kota Depok, Sandi Butar Butar, baru-baru ini memposting video yang menyoroti kondisi buruk peralatan damkar yang tidak berfungsi dengan optimal.
Dalam video yang tersebar luas, Sandi memperlihatkan kerusakan pada gergaji mesin dan rem tangan kendaraan pemadam kebakaran yang dinyatakan tidak memadai. Hal ini memicu perhatian dan kritik dari berbagai pihak, termasuk Fraksi PDIP DPRD Kota Depok.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Depok, Ikravany Hilman, menilai permasalahan ini mencerminkan ketidakmampuan Pemerintah Kota Depok dalam memprioritaskan kebutuhan dasar masyarakat.
“Ini masalahnya, apakah Pemkot atau Damkar yang bermasalah? Karena keduanya tampak mengalami kerusakan dan ketidakberfungsian di berbagai aspek,” ujarnya dalam pernyataan kepada wartawan pada Minggu (21/7/2024).
Ikravany berharap Komisi C DPRD, yang bertanggung jawab atas Dinas Damkar, segera melakukan penilaian menyeluruh terkait kondisi peralatan tersebut. Dia menegaskan bahwa ketidakberfungsian alat damkar ini mencerminkan buruknya kinerja pemerintah kota dalam menangani prioritas utama.
“Kami tidak ingin mobil pemadam kebakaran, yang seharusnya menyelamatkan nyawa, malah menjadi alat yang berbahaya. Rem tangan yang tidak berfungsi harus segera diperbaiki,” tegasnya.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Tajudin, juga memberikan tanggapan terhadap isu yang diungkapkan oleh Sandi. Menurut Tajudin, tindakan Sandi yang mempublikasikan kondisi alat damkar adalah bentuk dari pengawasan.
“Dia berkomentar karena dia bukan PNS, jadi wajar saja dia bersuara. Secara tidak langsung, dia juga melakukan pengawasan,” ungkap Tajudin.
Tajudin menambahkan bahwa DPRD telah memberikan teguran kepada Dinas Damkar dalam rapat evaluasi. “Kami sudah menegur Dinas Damkar dalam rapat evaluasi semesteran. Ada kelalaian dalam perawatan alat, seperti bensin kosong, meskipun sudah ada voucher-nya,” katanya.
Pada video yang diposting pada Kamis (18/7), Sandi Butar Butar menunjukkan gergaji mesin yang rusak serta rem tangan mobil damkar yang tidak berfungsi.
Dalam video tersebut, Sandi juga meminta maaf kepada masyarakat Kota Depok atas ketidakmampuan alat yang mempengaruhi respons terhadap situasi darurat seperti pohon tumbang.
Kepala Dinas Damkar Depok, Adnan Mahyudin, menjelaskan bahwa pemeliharaan alat dilakukan secara berkala, tetapi terdapat kendala dalam pengadaan suku cadang untuk kendaraan damkar yang lebih tua, produksi tahun 2015/2016.
“Memang ada masalah dengan spare part, namun tidak semua mobil damkar rusak dan masih ada unit yang siap digunakan,” jelas Adnan.
Adnan juga menyebutkan bahwa gergaji mesin yang rusak sedang dalam proses perbaikan dan meminta bantuan ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) jika diperlukan.