BERITAPARLEMEN.ID – JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra yang juga Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto terus memantau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai pada Senin (6/1/2024).
“Beliau memantau dan terus mengikuti perkembangan program makan siang bergizi ini, serta menerima laporan dari berbagai daerah,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/1).
Muzani menyampaikan hal ini terkait dengan ketidakhadiran Presiden Prabowo pada hari pertama pelaksanaan program MBG, yang memang tidak dijadwalkan untuk meninjau langsung. Ia juga menyatakan rasa syukur bahwa program MBG yang digagas oleh Presiden Prabowo akhirnya dapat dimulai pada hari tersebut di 26 provinsi di Indonesia.
Pihaknya berharap agar program ini dapat berjalan dengan lancar dan semakin meluas, dengan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk siswa dan vendor yang turut berkontribusi dalam penyelenggaraan. “Kami berharap program ini semakin luas, lebih banyak, dan lebih banyak pihak yang terlibat, termasuk siswa dan anak-anak,” tambahnya.
Terkait dengan ketidakhadiran susu dalam program MBG di beberapa daerah, Muzani menjelaskan bahwa pelaksanaan program masih berlangsung secara bertahap dan anggaran yang tersedia disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah. “Pelaksanaannya masih bertahap dan anggaran disesuaikan dengan daerah yang terpilih,” ujarnya.
Program Makan Bergizi Gratis ini merupakan salah satu program prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang mulai dilaksanakan di sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi di Indonesia.
Sebanyak 190 Dapur MBG yang dikelola oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) siap menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil. Dapur-dapur MBG ini tersebar di berbagai provinsi seperti Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan lainnya.
Operasional dapur ini dipimpin oleh Kepala SPPG yang ditunjuk oleh Badan Gizi Nasional (BGN), bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan distribusi makanan yang tepat dan sesuai dengan standar gizi untuk anak-anak dan ibu hamil.