Aspirasi

Jelang Lebaran, Komisi IX DPR RI Desak Sritex Bayar THR Pekerja

×

Jelang Lebaran, Komisi IX DPR RI Desak Sritex Bayar THR Pekerja

Sebarkan artikel ini
Jelang Lebaran, Komisi IX DPR RI Desak Sritex Bayar THR Pekerja
Doc. Foto: akurat.co

BERITAPARLEMEN.ID – JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago, mendesak kurator segera menyelesaikan hak-hak para pekerja yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di PT Sri Rejeki Isman (Sritex).

Irma menekankan bahwa masalah ini sangat krusial, terutama karena PHK terhadap lebih dari 10 ribu pekerja terjadi menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, yang identik dengan pemberian tunjangan hari raya (THR).

“Sebentar lagi Lebaran, saya bersama seluruh Komisi IX meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan, untuk memberikan diskresi agar THR tetap diberikan. Ini sangat penting,” ujar Irma usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

Ia juga menyampaikan kekhawatirannya jika hanya mengandalkan kurator dalam penyelesaian hak-hak pekerja. Menurutnya, pemerintah harus turun tangan untuk menekan pemilik perusahaan agar segera memenuhi kewajiban mereka.

BACA JUGA:  Novita Hardini Dorong Batik Trenggalek Jadi Ikon Ekonomi Kreatif

Irma menyoroti bahwa Sritex memiliki beberapa anak perusahaan yang seharusnya mampu mengalokasikan anggaran untuk membayar pesangon dan THR bagi para pekerja yang terdampak.

“Saya rasa ini bisa dilakukan dalam tiga minggu ke depan. Perkiraan total THR pekerja sekitar Rp4 miliar, jumlah yang seharusnya tidak berat bagi Sritex. Pemerintah harus menekan pengusaha agar bertanggung jawab,” tegasnya.

Selain itu, Irma meminta BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, serta kurator PT Sritex untuk duduk bersama Komisi IX DPR RI guna mempercepat pencairan hak-hak pekerja yang terkena PHK. “Komisi IX harus memastikan semua hak pekerja terpenuhi tanpa ada yang terabaikan,” tambahnya.

Irma juga berharap pemerintah dapat mencegah terulangnya PHK massal di industri tekstil dengan kebijakan yang lebih berpihak kepada sektor tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!