beritaparlemen.id – Dede Yusuf Macan Effendi, lebih dikenal dengan nama Dede Yusuf, adalah seorang aktor, politikus, dan presenter Indonesia yang memiliki perjalanan karier yang mengesankan.
Lahir pada 14 September 1966, Dede telah memainkan berbagai peran di dunia hiburan dan politik yang telah mempengaruhi banyak orang di Indonesia.
Dede Yusuf lahir di Jakarta sebagai anak kedua dari pasangan Tammy Effendi dan Rahayu Effendi. Ayahnya, Tammy Effendi, merupakan keturunan Minang-Eropa dan pernah menjabat sebagai Direktur Taman Ismail Marzuki, sementara ibunya, Rahayu Effendi, adalah seorang aktris terkenal yang berdarah Sunda.
Kakek dari pihak ayah, Roestam Effendi, adalah seorang pujangga prosa angkatan 1945 yang berasal dari Koto Gadang, Sumatera Barat. Masa kecil Dede dihabiskan dengan berpindah-pindah tempat tinggal antara rumah ayah dan ibunya setelah mereka berpisah ketika ia berusia 8 tahun.
Situasi ini mengasah kemandirian Dede sejak dini, yang akhirnya menginspirasi dirinya untuk memulai bisnis penyewaan komik di usia 10 tahun. Dede Yusuf mengawali kariernya di dunia hiburan sebagai bintang film dan serial televisi.
Kecintaannya pada seni bela diri, yang mulai tumbuh sejak masa remaja, membuatnya bercita-cita menjadi bintang laga seperti Bruce Lee dan Chuck Norris.
Peluang di dunia perfilman datang ketika ia mendapatkan peran sebagai figuran dalam film “Catatan Si Boy” pada tahun 1986. Sejak saat itu, namanya semakin dikenal di dunia hiburan.
Dede juga terlibat dalam serial televisi “Jendela Rumah Kita” yang populer pada akhir 1980-an. Kesuksesan serial ini bertahan selama empat tahun dan membuat namanya semakin melambung. Selain itu, Dede juga menjadi presenter di kuis “Tak-Tik Boom,” yang sangat populer dan bertahan selama enam tahun.
Meskipun sudah menikmati kesuksesan di dunia hiburan, Dede Yusuf juga tertarik dengan dunia politik. Ia bergabung dengan Kosgoro pada tahun 1992 dan mulai berkiprah dalam organisasi politik.
Karier politik Dede semakin menanjak ketika ia terpilih menjadi anggota DPR dari Partai Amanat Nasional (PAN) pada periode 2004-2009. Setelah masa jabatannya di DPR berakhir, Dede memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat pada tahun 2008.
Berpasangan dengan Ahmad Heryawan, Dede berhasil memenangkan pemilihan dengan meraih 40,5% suara dan menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat hingga 2013.
Setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Wakil Gubernur, Dede kembali mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur Jawa Barat pada 2013. Kali ini, ia berpasangan dengan Lex Laksamana, mantan Sekretaris Daerah Jawa Barat.
Meski gagal memenangkan pemilihan tersebut, Dede terus melanjutkan karier politiknya dengan bergabung ke Partai Demokrat. Pada pemilu legislatif 2014, Dede Yusuf terpilih sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat II dan kembali terpilih dalam pemilu 2019 dan 2024.
Dede Yusuf menikah dengan Ir. Sendy Ramania Wurandani pada tahun 1999 setelah berpacaran selama tujuh tahun. Mereka pertama kali bertemu saat Dede menjadi pelatih Tae Kwon Do di SMA Tarakanita. Pasangan ini telah dikaruniai dua anak, Alifiya Arkana Paramita dan Kaneishia Lathifa Zahra.
Kehidupan rumah tangga yang harmonis dan dukungan keluarga turut menjadi sumber kekuatan bagi Dede dalam menjalani berbagai peran yang diembannya.
Selain aktif di dunia hiburan dan politik, Dede Yusuf juga berkontribusi dalam bidang olahraga dan kepemudaan. Ia dikenal sebagai Duta PERSIB Bandung, klub sepak bola yang berhasil bertransformasi menjadi klub profesional terbaik di Indonesia.
Dede juga aktif dalam kegiatan Pramuka, terpilih sebagai Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Barat pada tahun 2010, dan kembali terpilih pada tahun 2015. Atas dedikasinya, Dede menerima Lencana Karya Bhakti dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2014.
Dede Yusuf memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang teknik industri dan ilmu pemerintahan. Ia menempuh pendidikan S-1 di Universitas Muhammadiyah Jakarta dan melanjutkan studi S-2 dan S-3 di Universitas Padjadjaran.
Selain pendidikan formal, Dede juga aktif mengikuti berbagai pelatihan bela diri, termasuk Pencak Silat dan Taekwondo, di mana ia mencapai tingkat DAN-IV Kukkiwon.












