Aspirasi

Komisi IX DPR Dorong Anggaran Kesehatan untuk Pencegahan Penyakit

×

Komisi IX DPR Dorong Anggaran Kesehatan untuk Pencegahan Penyakit

Sebarkan artikel ini
Komisi IX DPR Dorong Anggaran Kesehatan untuk Pencegahan Penyakit
Doc. Foto: dpr.go.id

beritaparlemen.id – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, mengungkapkan harapannya agar anggaran kesehatan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2025 lebih difokuskan pada upaya pencegahan penyakit dan promotif.

Menurut Melki, perubahan paradigma kesehatan di Indonesia menuju pendekatan yang lebih preventif dan promotif sangat penting dan memerlukan dukungan anggaran yang memadai.

Ia menyampaikan hal ini dalam Diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema “Membedah Pidato Presiden di Bidang Kesehatan yang Kian Membaik,” yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (20/8/2024).

Adapun yang dimaksud upaya promotif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan, seperti penyuluhan.

Menurut Melki, berbagai langkan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit merupakan kebutuhan kesehatan masyarakat saat ini.

Sebelumnya, anggaran kesehatan tersebut telah disampaikan oleh Presiden RI Jokowi Widodo (Jokowi) dalam Pidato Penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2025 dan Nota Keuangan pada Sidang Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat (16/8).

BACA JUGA:  Anggota DPR Imbau Mahasiswa Jangan Terprovokasi Isu Keliru soal MBG!

“Anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp197,8 triliun atau 5,5 persen dari belanja negara. Anggaran tersebut ditujukan untuk peningkatan kualitas dan keterjangkauan layanan, percepatan penurunan stunting dan penyakit menular seperti TBC serta penyediaan pemeriksaan kesehatan gratis,” kata dia dalam kesempatan tersebut.

Selain menyoroti pentingnya upaya preventif dan promotif, Melki juga menyinggung mengenai program transformasi kesehatan yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan, yang menekankan pada penguatan pelayanan kesehatan di tingkat paling dasar, seperti posyandu dan puskesmas.

Menurut dia, program tersebut merupakan kunci dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia, khususnya di daerah terpencil. Selanjutnya, Melki juga menyinggung masalah penanganan penyakit menular seperti tuberkulosis (TBC) yang masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia.

Ia memuji upaya semua pihak dalam meningkatkan kesadaran dan penanganan TBC, yang diharapkan dapat mengurangi angka kematian akibat penyakit tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!