beritaparlemen.id – H. Arteria Dahlan, saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mewakili daerah pemilihan Jawa Timur VI.
Pria yang lahir pada 7 Juli 1975 ini memulai kariernya di DPR RI pada 23 Maret 2015, ketika ia menggantikan Djarot Saiful Hidayat yang diangkat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Arteria berasal dari keluarga perantau Minang dari Kukuban, Maninjau, Sumatera Barat. Ayahnya, Zaini Dahlan, dan ibunya, Wasniar, pindah ke Jakarta pada tahun 1950-an dan bekerja sebagai guru.
Arteria mengaku memiliki latar belakang Masyumi, dengan kakeknya dari pihak ayah, Dahlan bin Ali, yang merupakan tokoh Masyumi, sementara kakeknya dari pihak ibu, Wahab Hasyim, adalah seorang pedagang tekstil di Tanah Abang.
Ia menyelesaikan pendidikannya di berbagai institusi bergengsi, meliputi SD Negeri Gunung 01 Pagi Jakarta (1981-1987), SMP Negeri 2 Jakarta (1987-1990), dan SMA Negeri 70 Jakarta (1990-1993).
Arteria kemudian melanjutkan Pendidikan Sarjana Teknik Elektro, Universitas Trisakti (1993-1999), Sarjana Hukum Ekonomi, Universitas Indonesia (1994-1999), dan Magister Ilmu Hukum Ketatanegaraan, Universitas Indonesia (2012-2014).
Arteria Dahlan dikenal karena keterlibatannya dalam beberapa kontroversi publik. Pada 28 Maret 2018, ia melontarkan makian kepada Kementerian Agama Republik Indonesia dalam rapat kerja Komisi III DPR, dan meskipun ia meminta maaf keesokan harinya, pernyataannya menimbulkan reaksi negatif.
Kontroversi lainnya terjadi pada Oktober 2019 ketika Arteria beradu argumen dengan ekonom senior Emil Salim. Dalam perdebatan tersebut, ia memotong pembicaraan Emil dan menuding pemikirannya sesat, menyebut tindakannya sebagai perjuangan ideologinya sendiri.
Pada 17 Januari 2022, Arteria juga menuai kritik ketika memprotes Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Asep Nana Mulyana, yang menggunakan bahasa Sunda dalam rapat kerja dengan Kejaksaan Agung.
Tindakannya ini menyebabkan polemik di masyarakat Sunda dan mendapat desakan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar ia meminta maaf. Arteria awalnya menolak permintaan maaf namun akhirnya mengeluarkan permohonan maaf kepada masyarakat Sunda dan Jawa Barat pada 20 Januari 2022.












