BERITAPARLEMEN.ID – Hj. Himmatul Aliyah, politisi Partai Gerindra, saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019–2024 dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta II, yang meliputi wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, serta perwakilan luar negeri.
Ia kini aktif bertugas di Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga, pariwisata, serta ekonomi kreatif.
Dikenal sebagai sosok yang konsisten memperjuangkan hak-hak tenaga pendidik, Himmatul kerap menyuarakan aspirasi guru honorer dan tenaga kependidikan melalui kemitraan DPR dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Himmatul Aliyah lahir di Tangerang pada 11 Juni 1970. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang Administrasi Negara dari Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang pada 1996, lalu melanjutkan pendidikan pascasarjana di bidang Manajemen Komunikasi di Universitas Indonesia dan lulus pada 2007.
Sebelum terjun ke dunia politik, Himmatul memiliki latar belakang kuat di dunia penyiaran dan birokrasi. Ia memulai karier sebagai reporter di Radio Star FM Tangerang dan pembawa acara talk show di Radio Ramako FM, tempat yang juga pernah menjadi bagian dari perjalanan karier suaminya, Ahmad Muzani.
Karier profesionalnya di pemerintahan berlangsung selama 24 tahun sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak 1989 hingga 2013.
Setelah pensiun dari PNS, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI dari Provinsi Banten pada Pemilu 2014 dan meraih lebih dari 200 ribu suara, meskipun belum berhasil menduduki kursi senator.
Pada 2019, ia berhasil melenggang ke Senayan sebagai anggota legislatif dari Partai Gerindra. Selain bertugas di Komisi X, Himmatul juga aktif dalam Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, yang berperan dalam diplomasi parlemen internasional.
Atas dedikasinya, ia pernah menerima penghargaan Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun dari Presiden RI pada 2007. Kini, selain aktif dalam kegiatan politik, ia juga dikenal sebagai figur publik yang memanfaatkan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube untuk membagikan aktivitas dan edukasi politik kepada masyarakat.