BERITAPARLEMEN.ID – JAKARTA – Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi meminta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk tidak berpolemik terkait dana sebesar Rp4,17 triliun milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang disebut mengendap di bank.
“Jadi kita nggak usah berpolemik soal anggaran karena kalau anggaran hilang pun sudah pasti ada yang memeriksa,” kata Dede di Jakarta, Minggu (26/10/2025).
Menurut Dede, perbedaan pandangan antara kedua pihak dapat diselesaikan melalui komunikasi langsung antara Kementerian Keuangan dan pemerintah daerah. “Melalui kesepakatan antara Kemenkeu dengan pemerintah daerah yang akan dikirim,” ujarnya.
Dede menjelaskan, dana pemerintah daerah yang tampak belum terserap biasanya disebabkan oleh siklus lelang proyek pengadaan barang dan jasa yang baru berlangsung pada pertengahan tahun. “Tender atau lelang proyek umumnya terjadi pada bulan Agustus, sehingga proyek baru dikerjakan pada September hingga akhir November,” katanya.
Ia menilai kondisi tersebut menyebabkan dana pemerintah daerah masih “stand by” di bank dan belum dapat dicairkan. “Kecuali apabila transfer keuangan dari pusat ke daerah bisa dilakukan di awal tahun, di Januari atau Februari, sehingga tender bisa dilakukan di April dan penyerapan bisa dimulai lebih awal,” kata Dede.
Dede juga menyambut baik rencana Menteri Keuangan yang akan mempercepat mekanisme pencairan dana transfer daerah mulai Januari tahun depan. “Saya dengar Pak Purbaya berjanji akan bikin mekanisme pencairan transfer keuangan daerah itu akan dimulai di Januari. Saya pikir itu bagus,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut dana pemerintah daerah yang mengendap di bank mencapai Rp234 triliun, termasuk dana milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat senilai Rp4,17 triliun dalam bentuk deposito.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kemudian menanggapi pernyataan tersebut dengan menyatakan bahwa jumlah dana yang dimaksud tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. “Tidak ada, apalagi angkanya Rp4,1 triliun. Yang ada hari ini hanya Rp2,4 triliun,” katanya usai menemui pejabat Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (22/10).
Dedi sebelumnya juga telah melakukan audiensi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk menjelaskan posisi dana kas daerah tersebut.












