beritaparlemen.id – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, baru-baru ini mengungkapkan bahwa bisnis judi online di Indonesia dikendalikan oleh seseorang berinisial T yang kebal hukum.
Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, menanggapi temuan ini dengan meminta Benny untuk segera melaporkannya kepada pihak kepolisian.
“Kalau Pak Benny sudah mengetahui hal ini, sebaiknya langsung laporkan, jangan hanya menyebut inisial saja. Setengah-setengah nih, Pak Benny,” kata Sahroni sebagaimana dilansir dari laman detikcom, pada Sabtu, 27 Juli 2024.
Sahroni menekankan bahwa tidak ada seorang pun di Indonesia yang kebal hukum. Oleh karena itu, ia mendorong Benny untuk melaporkan orang dengan inisial T tersebut.
“Segera laporkan saja, Pak Benny. Di republik ini tidak ada yang kebal hukum. Ayo, Pak Benny, jika sudah tahu, jangan diam saja, segera laporkan,” ucapnya.
Sahroni juga mengaku tidak mengetahui siapa sosok berinisial T yang disebutkan oleh Benny. Oleh sebab itu, ia ingin Benny melaporkan informasi tersebut agar publik juga mengetahui siapa yang mengendalikan judi online ini.
“Saya sendiri tidak tahu siapa inisial T ini. Makanya, jika Pak Benny sudah tahu, segera laporkan, jangan asal menyebut saja. Harus bertanggung jawab dengan apa yang disampaikan,” ujarnya.
Sebelumnya, Benny Rhamdani mengungkapkan adanya bisnis judi online di Indonesia yang diduga dikendalikan oleh sosok berinisial T.
“Saya hanya menyebut inisialnya T. Ini saya sampaikan langsung di depan Presiden,” ujar Benny dalam sambutannya di acara Pengukuhan dan Pembekalan Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (Kawan PMI) di Kota Medan. Pernyataan tersebut dilihat dari video yang diunggah oleh BP2MI pada Kamis, 25 Juli.
Benny menjelaskan bahwa Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sempat terkejut mendengar laporan tersebut. Benny mengklaim bahwa sosok T ini seolah tidak tersentuh oleh hukum di Indonesia, meskipun identitasnya sudah diketahui.
“Presiden terkejut, Pak Kapolri juga terkejut. Rapat terbatas saat itu menjadi cukup heboh. Orang ini adalah seseorang yang mungkin selama republik ini berdiri, tidak bisa disentuh oleh hukum,” katanya.
Ia menegaskan bahwa negara harus mengambil langkah tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis judi online ini. Ia juga mengatakan bahwa hukum harus mampu menjangkau para bandar.
“Dengan segala hormat, sudah saatnya negara mengambil tindakan tegas. Jangan hanya mengejar calo dan kaki tangan, tetapi hukum juga harus menjangkau para bandar dan tekong. Mereka yang kami kategorikan sebagai penjahat yang menjual anak bangsa, yang selama ini mengambil keuntungan dan berpesta pora dari bisnis ilegal ini,” tuturnya.
Pihaknya juga menyatakan bahwa inisial T ini terungkap setelah BP2MI menelusuri praktik judi online yang dikendalikan dari Kamboja, melibatkan warga negara Indonesia.
“Saya sudah sampaikan kepada Presiden, Panglima TNI, dan Kapolri bahwa sebenarnya sangat mudah untuk menangkap siapa aktor di balik bisnis judi online di Kamboja dan siapa pelaku di balik penipuan online ini,” ujarnya.
