Kilas Peristiwa

DPR Dukung Prabowo Soal Seleksi Pemimpin TNI Berdasarkan Kapasitas

×

DPR Dukung Prabowo Soal Seleksi Pemimpin TNI Berdasarkan Kapasitas

Sebarkan artikel ini
DPR Dukung Prabowo Soal Seleksi Pemimpin TNI Berdasarkan Kapasitas
Doc. Foto: Fraksi PKB

BERITAPARLEMEN.ID – JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kepemimpinan di tubuh TNI harus mengutamakan kompetensi dan keteladanan, bukan semata berdasarkan senioritas.

Arahan tersebut mendapat dukungan dari anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB, Oleh Soleh, yang menilai langkah itu sejalan dengan semangat profesionalisme di institusi pertahanan.

“Terkait rotasi dan mutasi jabatan, saya melihat Pak Presiden lebih menekankan aspek kapasitas, kapabilitas, serta keteladanan,” ujar Oleh kepada wartawan, Senin (6/10/2025).

Menurutnya, keputusan untuk menomorsatukan kemampuan ketimbang senioritas dapat dimaklumi selama proses seleksi dilakukan secara adil dan transparan. “Kalau pun yang dipilih adalah perwira yang lebih muda, selama ia memiliki kemampuan dan keteladanan seperti yang diinginkan Presiden, tentu bisa dipahami,” katanya.

Oleh juga berharap mekanisme pemilihan pimpinan TNI dilakukan secara terbuka untuk mencegah timbulnya kecemburuan di antara perwira. “Yang penting dilakukan secara transparan agar tidak menimbulkan rasa iri antaranggota,” tambahnya.

BACA JUGA:  Lebaran 2025, Puan Maharani Ajak Jaga Persatuan dan Toleransi

Sebelumnya, dalam amanat pada peringatan HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025), Presiden Prabowo menginstruksikan agar organisasi TNI terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Ia menekankan pentingnya modernisasi struktur dan peningkatan pemahaman terhadap teknologi baru, termasuk bidang siber dan kecerdasan buatan.

“Saya perintahkan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan untuk mengkaji perkembangan teknologi dan organisasi. Bila perlu, ganti struktur yang sudah usang dengan yang lebih relevan untuk kepentingan bangsa,” ujar Prabowo.

Ia juga mengingatkan bahwa kepemimpinan di TNI harus menjadi teladan dan profesional. “Tidak ada tempat bagi pemimpin yang tidak kompeten, tidak profesional, atau tidak memahami tugasnya. Seleksi pemimpin harus berdasar prestasi, pengabdian, dan cinta Tanah Air, bukan senioritas,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!