BERITAPARLEMEN.ID – JAKARTA – Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, mendesak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa agar lebih fokus memperbaiki tata kelola pembayaran subsidi dan kompensasi dalam APBN, ketimbang larut dalam polemik teknis.
“Pembayaran subsidi sering terlambat, mengganggu arus kas, bahkan berpotensi menghambat pelayanan publik. Inilah yang seharusnya segera dibenahi Menkeu,” ujar Misbakhun dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (3/10).
Pernyataan ini menanggapi silang pendapat Purbaya dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia soal data subsidi dan harga LPG 3 kilogram. Menurut Misbakhun, urusan teknis harga dan distribusi subsidi sepenuhnya berada di ranah kementerian teknis, bukan Kemenkeu.
“Tugas utama bendahara negara adalah memastikan pembayaran subsidi berjalan tepat waktu, transparan, dan akuntabel. Menkeu sebaiknya tidak keluar dari kewenangannya karena bisa mengganggu koordinasi antarkementerian,” tegasnya.
Politikus Golkar itu menambahkan, inti kebijakan subsidi adalah menjaga daya beli rakyat kecil. Karena itu, polemik antarkementerian tidak boleh mengaburkan tujuan utama program. Ia menekankan perlunya basis data penerima manfaat yang akurat, integrasi sistem digital, dan sinergi antarlembaga melalui Data Terpadu Subsidi Energi Nasional (DTSEN).
Misbakhun juga mengingatkan, belanja subsidi dan kompensasi energi dalam APBN 2026 berpotensi membengkak akibat ketidakpastian harga minyak dunia dan fluktuasi rupiah. Ia menegaskan disiplin fiskal serta tata kelola yang lebih baik menjadi kunci menjaga kredibilitas APBN sekaligus kepercayaan publik.
“Komisi XI DPR mendukung subsidi untuk rakyat, tapi pelaksanaannya harus tertib, efisien, dan tepat sasaran. Menkeu harus memastikan mekanisme pembayaran subsidi berlangsung akuntabel,” katanya.
Sebelumnya, Menkeu Purbaya mengungkap harga asli LPG 3 kg mencapai Rp42.750 per tabung, dengan subsidi Rp30.000 sehingga masyarakat hanya membayar Rp12.750. Namun, Menteri ESDM Bahlil menyebut Purbaya salah membaca data dan menilai sebagai menteri baru ia masih perlu waktu beradaptasi.