BERITAPARLEMEN.ID – Khairul Saleh, yang bergelar al-Mu’tashim Billah, adalah Sultan Banjar sejak 2010 dan Bupati Kabupaten Banjar selama dua periode (2005–2015). Sejak 2019, pria yang lahir 5 Januari 1964 itu menjadi anggota DPR RI mewakili Kalimantan Selatan I dan sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI.
Selain sebagai bupati, Khairul pernah menjabat Ketua ICMI Orwil Kalimantan Selatan (2013–2016), Sekjen Kerapatan Raja-Sultan se-Borneo (2012), dan Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Kalsel (sejak 2013).
Khairul menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD Telaga Biru Banjarmasin, melanjutkan SMP dan STMN di kota yang sama, kemudian meraih gelar Sarjana Teknik Sipil di Universitas Lambung Mangkurat (1989) dan Magister Manajemen di STIE IPWI Jakarta (1998).
Kariernya dimulai sebagai PNS di Dinas Pekerjaan Umum Kota Banjarmasin, menjabat Wakil Kepala Dinas (2001–2002) lalu Kepala Dinas PU (2002–2005). Kinerjanya dalam pembangunan infrastruktur mengantarkannya terpilih menjadi Bupati Banjar dua periode bersama Hatim Salman (2005–2010) dan Ahmad Fauzan Saleh (2010–2015).
Sebagai bupati, Khairul menggagas berbagai program seperti Sanimas (sanitasi berbasis masyarakat), Senyum Pelangi (dukungan bagi penyandang disabilitas), pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, kantor pemerintahan, puskesmas, sekolah, hingga Stadion Demang Lehman.
Ia juga membawa Kabupaten Banjar meraih berbagai penghargaan, seperti Adipura, Investment Award, dan Piala Citra Pelayanan Prima. Pada 2015, Khairul mencalonkan diri sebagai Gubernur Kalimantan Selatan namun tidak lolos. Pada Pemilu 2019 ia terpilih menjadi anggota DPR RI.
Dalam lingkup Kesultanan Banjar, ia awalnya bergelar Raja Muda, lalu dinobatkan sebagai Sultan Banjar dengan gelar Yang Mulia Sultan Haji Khairul Saleh al-Mu’tashim Billah pada 25 November 2012. Ia aktif memulihkan eksistensi Kesultanan Banjar, melestarikan budaya, dan membangun hubungan dengan keraton se-Nusantara.
Secara pribadi, Khairul menikah dengan Raudlatul Jannah, Ketua Dekranasda Banjar, dan memiliki dua anak: Gusti Dhia Hidayat dan Gusti Dhia Karima. Putra sulungnya aktif di dunia bisnis dan organisasi HIPMI, sementara putrinya aktif dalam kegiatan sosial.
Khairul menerima puluhan penghargaan nasional, di antaranya Satyalancana Pembangunan, Wahana Tata Nugraha, Adipura Kencana, Investment Award, serta Best Practice Pelayanan Publik. Ia dikenal sebagai pemimpin yang peduli lingkungan, budaya, pendidikan, dan pelayanan publik.